10 April 2010

JOGJAKARTA (EPISODE 3): PRAMBANAN & SENDRA TARI

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan, kita makan gudeg Jogja karena Kota Jogja terkenal dengan kuliner gudegnya. Rasanya enak, tidak terlalu manis. Beres makan siang kita lanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan. Candi Prambanan tutup jam 17.00 dan kita sengaja ke sana deket-deket jam tutup biar ga terlalu panas dan biar tidak terlalu lama nunggu pagelaran Sendra Tari Ramayana.

Sampai di Candi Prambanan 10 menit sebelum loket ditutup. Jam segini matahari ga begitu terik, jadi ga panas kalau jalan-jalan. Taman kompleks Candi Prambanan luas, hijau dan terawat. Candi Prambanan adalah candi Hindu yang terdiri dari 3 candi utama yaitu candi Dewa Brahmana, Siwa dan Wisnu. Candi Siwa adalah candi utama yang terbesar dan letaknya di tengah-tengah tapi candi ini tidak dapat dimasuki karena kondisinya rawan dan tidak aman akibat gempa yang menimpa Jogja beberapa tahun yang lalu. Candi Prambanan tidak lepas dari cerita tentang Roro Mendut yang cukup populer (bagi yang tau sejarah Indonesia).


Sungguh menarik melihat warisan budaya Candi Prambanan ini dan salut buat pemerintahan setempat yang merawat dengan baik, khususnya setelah adanya gempa. Kami juga sempat menonton film tentang sejarah candi ini dengan membayar tiket Rp.5000,-. Setelah 1 jam mengelilingi Kompleks Candi Prambanan, kita keluar kompleks untuk shalat maghrib dan lanjut ke tempat pagelaran Sendra Tari Ramayan yang mulai jam 19.30.

Karena musim hujan, tarinya diadakan indoor. Padahal jika outdoor akan lebih menarik karena dimainkan oleh lebih banyak penari dan ada permainan apinya. Harga tiket mulai dari Rp.75.000 - Rp.200.000, tergantung lokasi kursi. Kursinya kurang nyaman karena sempit dan keras dan tidak ada AC (atau mungkin AC nya ga kerasa).

Berbeda dengan Tari Kecak di Bali yang atraktif dan gesit, Sendra Tari Ramayana lebih pelan gerakannya dan mendayu-dayu. Sendra Tari berlangsung dari jam 19.30 sampai jam 21.30. Cerita yang dibawakan sama dengan Tari Kecak di Bali. Tariannya sungguh indah dan dibawakan dengan sangat lembut, pelan dan luwes.

Setelah pagelaran selesai, kita berfoto-foto dengan para penari seperti yang kita lakukan di Bali :D Sama seperti di Bali, yang menjadi Shinta memang cantik :p Kita sangat merekomendasi bagi siapa saja yang datang ke Jogja, khususnya Candi Prambanan, untuk menonton Sendra Tari Ramayana. Apalagi jika tariannya diadakan outdoor, wajib tonton deh... Jika ada kesempatan kita pasti akan nonton tarian yang outdoor.

0 comments:

Posting Komentar