24 April 2009

BROMO - BANYUWANGI - BALI (EPISODE 5)

EPISODE 5: SOUTH OF BALI, WATER SPORT

Jadwal hari ini benar2 padet. Berangkat dari penginapan jam 8, kita menuju Tanjung Benoa untuk bermain water sport. Cuaca cukup cerah hari itu. Bermotor2an ria, makin meningkatkan resiko kulit makin item. Ada banyak pilihan tempat water sport di Nusa Dua dan Tanjung Benoa.

Banyak orang setempat yang berlagak membantu menunjuki jalan tanpa pamrih ke tempat water sport yang kita inginkan, padahal mereka sebenarnya sudah bekerja sama dengan penyedia water sport. Mereka udah terorganisir banget, mulai dari tukang ojek, penjaga tiket di Nusa Dua, bahkan sampai Satpam di Nusa Dua (buset deh...). Sekedar saran, kalo niat mau maen water sport lebih baik hubungi dulu penyedianya via telepon dan tanyain secara pasti alamatnya, biar ga perlu nanya2 jalan ke orang2 sekitar.

Kita juga sempet kecele karena nanya lokasi salah satu penyedia water sport ke petugas di Nusa Dua. Alih2 ditunjukin jalan, kita malah disuruh ngikuti tukang ojek yang malah nganterin ke penyedia water sport yang lain. Akhirnya kita menelepon penyedia water sport itu untuk minta dijemput. Pepatah "Malu bertanya, sesat dijalan" ga berlaku disini, yang ada "Anda bertanya, Anda disesatkan".

Jika Anda ditawari suatu harga paket water sport, tawar aja. Kita juga menawar harga yang mereka ajuin. Dengan mendompleng nama temen kita Ambar yang beberapa hari sebelumnya maen disana, akhirnya kita dikasih potongan harga yang lumayan. Diving dan parasailing dibandrol dengan harga Rp. 326rb udah termasuk makan dan foto underwater.

Ini diving pertama kita semua (katro ga sih?!). We were so exited!! Meski instrukturnya bilang, ga bisa renang juga gapa2, tapi menurut gw kalo ga bisa renang bisa lebih gampang panik jika terjadi sesuatu pas lagi nyelem. Ini kejadian ama temen kita yang panik ga lama sesudah nyelem ke dalem air.

Ga selang beberapa detik setelah nyelem ke dalem air, telinga terasa sakit (karena ga biasa nyelem). Setelah tiup napas ke hidung yg tertutup, sakit ditelinga mulai hilang. Meski ga sebagus pemandangan bawah laut di Bunaken yang sering diliat di tv, tapi pengalaman pertama nyelem cukup menyenangkan. Ngasih makan ikan, dalam air narsis di depan kamera, berenang di dalem air, ngerasain tekanan 5 meter di dalam air merupakan bagian dari pengalam pertama nyelem yang menyenangkan. Sayang temen kita yang satu, udah ga bisa berenang, panikan pula... Cuma 5 menit di dalem air, udah naek lagi. Ckckckc...sayang banget... At least dia dapet pengalaman berharga; don't dive anymore hehehehe...

Beres nyelem dan mandi, kita lanjut ke permainan berikutnya; Parasailing. Kalo yang ini ga perlu bisa berenang, karena kalo lu jatuh ke air ga perlu repot2 berenang, toh pasti mampus hehehehehe... Tapi ga usah khawatir, permainan ini (insyaallah) aman kok... Meski sekali naik ke udara cuma 2-3 menit doank, tapi ngeliat seluruh pantai dan lautan dari ketinggian, plus deburan angin pantai yang kencang, merupakan pengalaman yang asik.

Beres parasailing, kita makan siang. Jam masih menunjukan pukul 1 waktu setempat, masih cukup untuk ngeliat GWK dan Tari Kecak di Uluwatu. Setelah melepas lelah sejenak, kita lanjut ke tujuan berikutnya, GWK.

BROMO - BANYUWANGI - BALI (EPISODE 4)

EPISODE 4: KUTA, THE SUNSET

KUTA, here we are...

Yup... itu yang terpikir pertama kali sampai di Kuta, Bali. Turun dari bis sekitar jam 10an, kita lanjut naik taxi ke penginapan di sekitar Kuta Square, Kuta. Simpan seluruh tas lalu langsung jalan.
Sebelum jalan2 di Kuta, tampaknya ada yang perlu lebih diutamakan; perut yang makin keroncongan. Baru sarapan jam 11 pagi, wajar aja kalo makannya menjadi kalap. Satu paket KFC, dilibas dengan singkat. Beres makan kita keliling2 sekitar Kuta dan Legian untuk mencari sewa Mio/Vario, motor matic yg populer disewakan di Bali. 1 motor Rp.50rb, cukup reasonable buat jalan2...

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Ground Zero di Legian, tempat pemboman di Bali terjadi. Ground Zero yang "tidak zero lagi" karena sekelilingnya sudah pulih dari pemboman. Bombing is just the past...
Tidak banyak toko yang buka hari itu karena Nyepi baru selesai tadi pagi. Cuma biro travel atau rumah makan yang buka, sedangkan toko baju, tatoo, apalagi tempat clubbing belom boleh buka sampai jam 6 sore. Jalanan juga masih sepi meski sebenarnya orang2 sudah boleh berkeliaran di jalan.

Ga lama keliling2 Legian (karena emang udah kecapean juga), sorenya kita cuma duduk2 di pantai Kuta untuk liat sunset.
Sunset-nya cukup bagus, meski sempat terhalang oleh awan. Tapi yang paling mengganggu adalah sampah2 di pantai. Berhubung baru selesai nyepi, pantai hari itu belum begitu ramai oleh turis. Atau mungkin turis2 lebih milih untuk mengunjungi cafe atau tempat clubbing yang udah mulai boleh buka lagi.


Setelah matahari ga tampak lagi, udara mulai menjadi lebih dingin dan angin mulai bertiup lebih kenceng. Kuta dan Legian semakin ramai saat malam tiba. Club malam atau cafe mulai ramai dikunjungi. Ga seperti siangnya, begitu malam tiba, orang2 mulai keluar dari sarangnya. Banyak bule dan orang lokal yang jalan2 pakai kaos Bir Bintang, icon bir di Bali. Night life in Bali is just begin...

Hari pertama di Bali dicukupkan sampai disini. Balik ke penginapan untuk istirahat karena besok hari2 akan lebih melelahkan...

23 April 2009

BROMO - BANYUWANGI - BALI (EPISODE 3)

EPISODE 3: BANYUWANGI, THE SUNRISE

Mandi, beres2 pakaian, dan tidur sebentar di Gempol, lalu sorenya kita nyari tiket kereta ke BALI (Bali, here we come!!!). Apa daya karena long weekend, tiket habis. Kita lanjut ke Surabaya untuk cari tiket bis. Kata petugas tiket parkir di terminal, kalo ditanya ama calo, bilang aja mau ke Madura biar ga ditawar-tawarin tiket mulu. Dia bilang juga, kalo mau beli tiket, beli dari petugas resmi bis-nya. Cari aja orang dengan baju bertuliskan (aduhh... gw lupa namanya :D)

Kita dapet tiket jam 11 malem seharga Rp. 140 rb/org, dan sekarang masih menunjukan jam 8 malem. Rencananya kita akan dijemput di Gempol oleh bis tersebut. Masih ada 3 jam untuk siap2 sebelum dijemput bis. Dari terminal kita cari makan di sekitar Surabaya, ketika kejutan terjadi. Tiba2 orang dari PO bis menelepon dan memberitahu kita bahwa bis akan berangkat jam 9! (Holy sh*t...) Kita masih ada di Surabaya dan tiba2 mereka seenaknya merubah jadwal. Setelah temen gw beradu argumen di tlpn, akhirnya bis akan diberangkatkan jam 10 malam. Beres makan kita langsung cabut ke Gempol untuk siap2 packing. Perut mules dan diburu2, what an exciting momment... Thanks God, gw masih sempet BAB walau dengan hati deg2an :D

Sekitar jam 10 kita sudah staytune di pinggir jalan propinsi Gempol dengan gembolan di punggung, menunggu si bis datang. Bis tiba, kamipun naik ke dalamnya. Jam 12 malam bis berhenti untuk makan malam dan 45 menit kemudian berangkat kembali. Saking lelahnya, kita semua tertidur pulas di dalam bis, sampai akhirnya gw terbangun saat bis tiba di luar Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, kira2 jam 4 pagi.

Bis parkir di SPBU, sehingga memungkinkan gw untuk subuh di musholanya. Abis subuh, gw masih sempet BAB lagi meski gw hampir ditinggal oleh bis yang sudah siap2 masuk pelabuhan. Berhubung kemarennya Nyepi, jadi penyebrangan ke Bali baru di buka jam 6 pagi. Selama kita menunggu menyebrang, kita bisa menikmati sunrise di pelabuhan. Meski ga seindah sunrise di Bromo, tapi cukup indah dinikmati :p Matahari muncul dari balik bukit di sebrang selat, melewati bintik-bintik gerimis di kaca bis, menerangi awan mendung, diantara gemuruh suara mesin kendaraan, suasana pagi pelabuhan.

Sejam kita menunggu feri penyebrangan. Setelah bis, truk dan kendaraan lain masuk ke dalam feri, feri pun berangkat menuju Pulau Bali. Cuaca agak mendung dan gerimis pun turun. "Gerimis Mengundang", mengundang kita ke Bali hehehe... Ga sampai sejam kita sampai di Bali, melewati pengecekan KTP oleh petugas setempat, kemudian kembali ke dalam bis untuk lanjut ke Ubung...

BALI... Here we come, ready to rock the city, KUTA "ROCK CITY"...

21 April 2009

BROMO - BANYUWANGI - BALI (EPISODE 2)

EPISODE 2: BROMO, THE SAND

Sesudah sunrise selesai, kita turun menuju ke kawah Bromo. Selama menuju kawah, kita dapat melihat indahnya kawah Bromo dari samping. Kita melewati track yang semalem dilewati. Ternyata track berpasir yang kita lewati adalah hamparan pasir abu gunung (serasa berada di lokasi shooting "Pasir Berbisik" neh...)


Hardtop parkir bersama - sama hardtop2 lainnya, dan kami berjalan menuju kawah Bromo. Awalnya sih kuat jalan, tapi begitu melihat banyaknya produk sampingan kuda (baca: tai kuda) berserakan di pasir, kawah yang masih jauh dan medan yang menanjaknya, kita akhirnya memutuskan naik kuda saja...

Sampai di kaki kawah, kita menaikan tangga yang banyak banget, lumayan untuk ngegedein betis. Begitu sampai di puncak kawah Bromo, woooow... all effort we have done, seems worthed ;) Scenery from the top of the crater looks awesome... Hamparan lautan pasir vulkanik, pura yang tampak mungil di bawah, dikelilingi oleh tebing di sekitarnya...

Sesudah puas bernarsis ria di puncak kawah Bromo, kita turun lagi (oh damn, perjuangan menuruni anak tangga lagi neh...) Di bawah kita langsung sewa kuda, Rp. 30.000/org. Kasian juga ngeliat beberapa kuda di sana, udah cungkring, tampak lesu lagi. Btw, menunggangi kuda di jalanan menurun ternyata lebih sulit dari pada jalanan yang menanjak.

Sesampainya di parkiran hardtop, kita langsung turun ke parkiran mobil. Sekitar jam 9 kita pulang menuju Gempol, ditengah perjalanan kita mampir dulu di rumah makan rawon yang katanya favoritnya pak SBY. Soal rasa memang enak sih, meski menurut gw nasinya kelembekan :(

Note: Lokasi shooting "Pasir Berbisik" ternyata di daerah Bromo loh...

06 April 2009

BROMO - BANYUWANGI - BALI (EPISODE 1)

Tentang orang yang ngebela-belain dari Jakarta ngejar sunrise di Bromo dan sunset di Kuta Bali.
EPISODE 1: BROMO, THE SUNRISE

1/2 jam menuju jam pulang kantor, kita ber-3 sudah standby nunggu tebengan ke airport. Tebengan tiba, kitapun berangkat ke Cengkareng ngejar penerbangan murah meriah ke Surabaya. Tujuan pertama: ngejar sunrise di Bromo, Jawa Timur...

Jam 9 malem kita sampe di Surabaya dan disambut oleh Nandut, teman sekantor yang kerja di Gempol. Bukannya disambut dengan ucapan "selamat datang", yang kita terima malah sambutan "gw pinjem duit ya ntar" (ni orang dateng2 bukannya nyenengin tamu, malah mo nyusahin hehehehe). Dari airport kita menuju ke Gempol untuk makan malem sebelum lanjut ke Bromo. Kita mampir di warung untuk makan makanan khas Gempol yaitu Kupang. Sumpah deh, ini makanan aneh, bentuknya kaya kecebong... Setelah sidik punya sidik, bukan kecebong, tapi anak ikan (kaya ikan teri kali yah...)

Jam 12.30 malam dari Gempol kita ber-4 berangkat menuju ke Bromo via Probolinggo (pake mobil kantor :D). Tengah malem, jalanan menuju Probolinggo sepi, cuma beberapa truk gede yang lewat. Jujur aja, ga banyak yang bisa diceritain tentang perjalanan malam itu karena kita semua (khusunya gw) tidur. Hanya Nandut yang tetep stay tune karena dia yang nyetir.

Jam 3 kita sampai di Kaki Gunung Bromo. Kata orang - orang, Bromo dingin banget, tapi malam itu gw tidak ngerasa dinginnya Bromo yang menusuk. Mungkin akibat global warming Bromo tak sedingin dulu lagi (sorry if i was too sotoy). Baru sampe di parkiran mobil, kita udah ditawarin Hardtop oleh off-roadersdriver setempat. 300rb per Hardtop, muat 6 orang + 1 supir, dianter dan ditungguin selama di objek wisata. Jam 3.30 pagi, kita cabut menuju puncak Bromo pake Hardtop yang memang top... Bayangin, mobil yang seumuran gw ini masih mampu menjajal jalanan berpasir dan naek turun Bromo. Beberapa kali si driver merubah stelan mobil dari 2 WD ke 4 WD, menajajal jalanan pasir.

Ga sampai sejam, kita sampai di puncak Bromo. Nungguin sunrise yang ga muncul2. Sambil berharap2 mataharinya ga ketutupan kabut, kita berfoto2 dulu, menyalurkan hasrat narsisme untuk sesaat. Akhirnya, ga sampai sejam, matahari yang ditunggu2, yang dibela-belain, yang dikejar2, muncul juga...


It's beautiful...

Note: Mushola di Bromo kecil banget, kosong dan gada tempat wudhunya. Gw sendiri subuh bermodalkan aqua botol...

Traveling yang Asik

"Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya, hura-hura pangkal bahagia"

Kira-kira begitulah motto dari genk asik... Apa guna uang banyak, kalo ga ada waktu buat senang2?! Apa guna punya banyak waktu lenggang tapi ga punya uang buat senang2?! Hehehehehe... Waktu dan uang uang memang seperti dua sisi uang logam yang tak terpisahkan. Begitu juga dengan jalan2 atau traveling. Butuh uang dan waktu untuk bisa traveling, kecuali kalo emang ada yg bayarin buat traveling. Tapi selain uang dan waktu, masih ada faktor lain yang jadi penentu jika ingin traveling kita menyenangkan.

Sehat. Punya uang banyak, punya waktu lenggang tapi badan ga sehat dan fit buat dipake jalan2, sama aja boong. Kita ga bakal bisa menikmati perjalanan dan yang ada badan malah tambah sakit karena kecapean. Oleh karena itu, kalo mo jalan2 perlu dipersiapkan fisik yang sehat. Makan yang bener, sehat dan bergizi. Diusahakan olah raga biar badan fit. Makan buah2an dan minum air putih yang cukup saat traveling. Jika perlu, minum vitamin, madu atau habbatusaudah.

Temen yang asik. Kalo belom nikah atau jalan2 ga bareng keluarga, pastikan temen traveling mempunyai kesenangan, ketertarikan (interest) yang sama dengan kita. Kalo temennya ga asik buat diajak traveling, mending ga usah diajak daripada travelingnya malah jadi membosankan!! Setiap orang punya ketertarikan akan hal yang berbeda2, jadi pastiin temen2 traveling kalian punya ketertarikan yang relatif sama. Jika yang satu seneng belanja, sedangkan yang satu ga suka belanja, bisa2 jadi masalah saat jalan2 nanti.

Relax. Badan ada di pantai tapi pikiran ada di kantor. Itu sih sama aja bukan liburan. Lepaskan semua masalah pekerjaan dan semua rutinitas yang menjemukan. Santai saja, biar urusan pekerjaan belakangan aja. Anda punya hak untuk menikmati hidup ini :D Kemanapun kita jalan2 kalo pikiran masih ga bisa tenang, dijamin jalan2nya ga bakalan asik. Yang ada malah pingin pulang cepet, balik ke kantor trus ngerjain kerjaan. Ada baiknya sebelum jalan2, beresin semua kerjaan. Kalo ga memungkinkan karena bakalan ada kerjaan baru terus, ya udah, cabut aja. Biarin kerjaan numpuk sementara waktu, toh kalo ga gitu ga akan bisa jalan2 sampai kapan pun...